Powered By Blogger

Sabtu, 26 Mei 2018

Untuk Ratu ku

Timur menghangat, sehangat telapak tanganmu saat kau malu.
Pagi ini dikala semua mata rapat mengatup diikat mimpi,
Aku belum pejam mungkin sudah ber jam jam.
Mendekap seorang Ratu, yang lelah dipuja puji, mencari ketentraman dibalik sederhananya pagi.
Mentari pun iri melihat sang Ratu terbenam dipelukanku.
Peduli aku pun tidak pada dunia yang bising, penuh sampah berbalut nurani.
Pagi ini, hanya ada Kau, Aku, Embun dan Matahari.
Habislah semua lelah, Sukmaku damai tanpa celah.


Wian Anggono ~ 26 Mei 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar