Tuesday, March 19 2019, 23:37
Hello orang orang,
Aku capek, tapi gak bisa tidur. Aku mau nulis aja, tanpa konsep, biar mengalir aja, siapa tau aku ketiduran.
Kesibukanku sama kerjaan buatku terjebak diantara rasa capek dan rasa bosan. Hasilnya, tubuh pengen istirahat, tapi otak gak mau kerjasama, kebosanan membuat otakku liar. mikir kesana kemari jadinya gak tidur tidur.
Di segara pikirku tersebar jutaan angan dan pertanyaan, mungkin milyaran, yang tidak terkonsep, liar, terkadang bahkan aku sendiri kaget dengan apa yg kupikirkan. seperti misalnya aku pernah ngobrol dengan diriku sendiri di alam otakku.
Aku: "Hey Minime, pernahkah kamu berpikir, bahwa Bumi ini spesial sekali, satu bongkah batu angkasa yang bisa menghidupi berbagai makhluk. Dengan komposisi yang begitu pas antara air, udara, api, mineral dan segala zat yang terkandung didalamnya saling menyokong dan bersinergi secara seimbang menjadi tempat yang sempurna memungkinkan untuk makhluk makhluk bisa hidup di dalamnya, di permukaannya. Apakah ini kebetulan?"
Aku yg lain: "ha?"
Aku: "sedangkan jika kita tengok planet planet lain yg terdekat yg mampu manusia eksplore dengan segala keterbatasannya, gak ada yg sesempurna Bumi. Mendekati pun tidak. Apakah se spesial itu planet ini? Ada gak ya kira kira di luar sana, di luasnya tata surya, dengan pengetahuan manusia saat ini yg masih terbatas belum bisa menjangkaunya, planet lain yg bisa mengayomi makhluk makhluk seperti ibu pertiwi?"
Aku yang lain: "emmm..."
Aku: "aahh.. maaf, lagi lagi mikirku kejauhan. Aku sadar Minime, aku bukan siapa siapa, apakah aku berhak memikirkan hal seluas itupun aku tak tahu.. sebab aku bukan siapa siapa, aku yang berilmu rendah, bahkan pelajaran Matematika SMP tentang Aljabar dan Persamaan Linear pun ku sudah lupa, jika sekarang dikasih soal, pastilah tak bisa kukerjakan.."
Aku yang lain: "hmmm, iya"
Aku: "tapi boleh kan aku berpikir sejauh demikian di dalam segara pikirku sendiri, diruang pribadi ini didalam otakku sendiri, hanya denganmu minime? Yang penting tidak mengganggu orang lain"
Aku yang lain: "ya boleh aja sih, tapi, apa itu penting? Apa itu berguna bagi hidupmu yang nyata nyata ada dekat disini, yang hanya seorang buruh kecapekan susah tidur, yang selalu bingung besok sarapan pake apa?"
Aku: "nah itu yg tadi kutanyakan, kan? Apa aku berhak berpikiran seluas itu? Tapi melihat pendapatmu, aku ngerasa kaya ditarik kembali ke daratan. Yang tadinya seperti melayang layang kejauhan. Aku tersentak dan tersadar. Hidupku tidak signifikan jika dibanding dengan agungnya semesta. Hidupku cuma sebentar di Bumi pertiwi ini, apa yg bisa aku lakukan agar setidaknya bisa sedikit bermanfaat bagi semesta?"
Aku yang lain: "Cobalah berbuat baik pada semuanya, tidak perlu sekaligus, cukup dari yang terkecil dan terdekat. Berbuat baiklah dirimu sendiri dulu, pikirkan kesehatanmu, pikirkan kewarasanmu, pikirkan dulu dirimu, perbaiki satu satu, baik fisik dan psikismu. Ayo kita mulai dengan besok mau sarapan apa?"
Aku: "ih, iya kamu benar. Intinya berarti semua sesuai kapasitas nya masing2 dulu ya Me? Kalo mampumu segini yaudah nerimo aja itu diperbaiki sampai baik banget, nanti pasti akan meningkat sendiri levelnya. Gitu kan?"
Aku yg lain: "nah..!! Kui lo maksudnya aku... jadi besok mau sarapan apa...?"
Aku: "Tadi aku udah beli roti sobek di Alfamart, susu UHT yg kemarin juga masih. Jadi aman kan me?"
Aku yg lain: "good... my self, gitu donk.. jgn diulangi ya kesalahan kmrn dan tadi pagi yang lupa sarapan. Kamu boleh sibuk, kamu boleh ngayal sejauh apapun, tapi kamu harus sehat, kalo kamu mati? Sayang donk, gak bisa naik ke level selanjutnya donk untuk berpikir lebih luas lagi. wong waktumu di Bumi cuma sebentar.
Aku: "woiyo apik tenan, berarti saiki aku harus tidur Minime. Aku sayang kamu.. bye.."
Wednesday, March 20th 2019, 00:03